Fakta Goth Baby: Apakah Gaya Pakaian Pauley Perrette Sama di Kehidupan Nyata? – Bagi penggemar serial kriminal legendaris NCIS, nama Abby Sciuto tentu tak asing lagi. Karakter yang diperankan oleh Pauley Perrette ini menjadi salah satu ikon televisi berkat kepribadiannya yang unik — seorang ilmuwan forensik jenius dengan gaya gothic baby doll yang khas. Penampilannya memadukan busana serba hitam, rok pendek, choker, sepatu bot tinggi, dan sentuhan pita serta renda yang kontras dengan kepribadian cerianya.
Abby bukan sekadar karakter pendukung; ia menjadi simbol keren dan eksentrik di tengah dunia kepolisian yang kaku. Gaya gotiknya terasa segar, tidak menyeramkan, tetapi penuh daya tarik dan ekspresi diri. Ia menunjukkan bahwa berpakaian hitam dan memiliki tato bukan berarti suram, melainkan cara menampilkan keunikan kepribadian.
Namun, seiring popularitas NCIS yang meroket, muncul pertanyaan menarik dari para penggemar: apakah Pauley Perrette di dunia nyata juga bergaya seperti Abby Sciuto? Apakah goth baby look itu benar-benar bagian dari dirinya, atau hanya citra karakter di layar? Untuk menjawabnya, kita perlu melihat bagaimana kehidupan dan gaya pribadi Pauley di luar kamera.
Pauley Perrette: Antara Karakter dan Kepribadian Asli
Pauley Perrette mungkin terkenal karena perannya sebagai Abby, tetapi kehidupan nyatanya ternyata jauh lebih berwarna dan kompleks. Lahir di New Orleans, Amerika Serikat, Perrette tumbuh sebagai sosok yang cerdas dan penuh rasa ingin tahu. Sebelum menjadi aktris, ia sempat belajar kriminologi, psikologi forensik, dan sosiologi, yang secara mengejutkan mirip dengan profesi Abby dalam NCIS. Jadi, dalam banyak hal, ia memang punya “jiwa forensik” bahkan sebelum memainkan karakter tersebut.
1. Gaya Pribadi: Antara Rocker, Kasual, dan Kreatif
Berbeda dari gaya gotik Abby Sciuto yang selalu tampil dengan warna gelap dan aksesori mencolok, Pauley Perrette di kehidupan nyata lebih memilih gaya kasual. Ia sering terlihat mengenakan jeans, kaus, jaket kulit, atau pakaian bernuansa santai dengan sedikit sentuhan punk. Rambut hitamnya memang menjadi ciri khas, tetapi ia tidak selalu mempertahankan gaya ponytail kembar seperti Abby.
Namun, bukan berarti ia sepenuhnya meninggalkan unsur gothic. Pauley tetap menyukai musik rock dan punk, serta mendukung gaya berpakaian yang menonjolkan kebebasan berekspresi. Ia pernah mengaku dalam beberapa wawancara bahwa ia senang dengan karakter Abby karena “mewakili sisi kreatif dan pemberontak yang juga ada dalam dirinya.”
Dengan kata lain, gaya Abby memang tidak sepenuhnya dibuat-buat. Pauley memiliki semangat dan nilai yang sama, hanya saja versi nyatanya lebih low-key dan realistis untuk kehidupan sehari-hari.
2. Aktivisme dan Kepribadian yang Positif
Satu hal yang membuat Pauley dan Abby serupa adalah jiwa sosial dan kepedulian terhadap sesama. Di luar dunia hiburan, Pauley aktif dalam berbagai kegiatan amal, seperti advokasi terhadap korban kekerasan, dukungan bagi hewan terlantar, dan kampanye hak-hak kemanusiaan.
Dalam wawancara dengan TV Guide, Pauley menyebut bahwa ia suka dengan karakter Abby karena “dia adalah orang yang baik, pintar, dan peduli dengan semua orang — hal-hal yang saya juga perjuangkan di dunia nyata.”
Ia juga dikenal sebagai seniman multitalenta — selain akting, ia menulis lagu, menyanyi, bahkan pernah menjadi produser musik. Jadi, meski gaya pakaiannya lebih sederhana, kepribadian kreatif dan penuh energi Pauley tetap bersinar, persis seperti Abby di laboratorium forensik.
3. Transformasi Setelah Keluar dari NCIS
Setelah meninggalkan NCIS pada tahun 2018, banyak penggemar merasa kehilangan karakter Abby Sciuto. Namun, Pauley menggunakan momen itu untuk menyegarkan diri dan menata ulang kehidupannya. Ia mulai tampil lebih terbuka, sering membagikan pesan-pesan inspiratif melalui media sosial, dan menunjukkan bahwa dirinya bukan hanya sekadar “wanita gotik di laboratorium.”
Dalam beberapa penampilan publik setelah kepergiannya dari NCIS, Pauley terlihat lebih santai — mengenakan pakaian berwarna cerah, tanpa riasan tebal, dan dengan ekspresi yang hangat. Banyak yang menganggap ini sebagai simbol bahwa Pauley ingin dikenal sebagai dirinya sendiri, bukan hanya sebagai karakter yang ia mainkan selama lebih dari satu dekade.
Namun begitu, ada saat-saat di mana ia tetap mengenang gaya Abby, terutama saat menghadiri acara bertema pop culture atau NCIS reunion. Ia pernah berkata, “Abby selalu menjadi bagian dari diri saya. Dia adalah karakter yang mengubah hidup saya.”
Gaya Goth di Dunia Nyata dan Pengaruh Abby Sciuto
Menariknya, karakter Abby Sciuto bukan hanya populer di kalangan penggemar NCIS, tetapi juga menginspirasi banyak orang untuk mengekspresikan diri melalui gaya gotik yang lembut dan menyenangkan. Abby mempopulerkan subgenre goth yang tidak selalu identik dengan hal-hal gelap, tetapi juga mencakup kepribadian ceria dan positif.
Gaya seperti ini dikenal sebagai “perky goth”, yaitu perpaduan antara penampilan gelap dengan sikap hidup yang optimis. Karakter Abby menjadi contoh bahwa seseorang bisa tampil unik tanpa kehilangan sisi kemanusiaan dan kehangatan.
Di media sosial, masih banyak komunitas penggemar yang meniru gaya Abby — mulai dari busana hitam dengan sentuhan lace dan choker, hingga riasan mata tegas dan bibir gelap. Bahkan, beberapa orang mengaku bahwa karakter tersebut membantu mereka menemukan rasa percaya diri dalam mengekspresikan identitas diri, terutama di dunia yang sering menilai penampilan dari norma umum.
Meski Pauley Perrette sendiri tidak selalu berdandan seperti Abby, ia mengakui bahwa ia “bangga bisa membawa karakter yang membuat orang merasa diterima apa adanya.”
Kesimpulan
Gaya goth baby Pauley Perrette sebagai Abby Sciuto di NCIS memang menjadi salah satu ikon budaya pop yang tak lekang oleh waktu. Namun, di kehidupan nyata, Pauley tidak selalu tampil dengan gaya serba hitam dan aksen gotik seperti karakter tersebut. Ia lebih memilih gaya sederhana namun tetap mencerminkan kepribadian kreatif dan berjiwa bebas.
Meski demikian, kesamaan antara keduanya terletak pada nilai dan semangat: cerdas, berani, mandiri, dan peduli terhadap orang lain. Pauley berhasil menjembatani dunia fiksi dan kenyataan, menunjukkan bahwa menjadi diri sendiri adalah bentuk kebebasan terbaik — entah itu melalui pakaian, musik, atau sikap hidup.
Pada akhirnya, baik Abby Sciuto maupun Pauley Perrette mengajarkan satu hal penting: gaya adalah cerminan kepribadian, bukan sekadar kostum. Dan kadang, karakter yang kita mainkan bisa mengungkap sisi diri yang selama ini tersembunyi — entah di layar kaca, atau di kehidupan nyata.